Header Ads

ads header

Sejarah IPNU: Ketua Umum IPNU Sejak 1954 hingga 2018

Foto Kongres IPNU XVIII di Boyolali / Sumber: http://ipnukabupatentegal.blogspot.co.id
Sejarah IPNU adalah sesuatu yang sangat berharga untuk diabadikan. IPNU adalah organisasi pelajar yang lahir atas dasar cita-cita luhur para Pelajar Muda NU untuk ikut andil membangun Indonesia dari ranah pelajar.

IPNU sudah berdiri sejak tahun 1954. Berarti, organisasi ini sudah 64 tahun (2018) eksis mewarnai pelajar dan santri di negeri ini. Namun, apakah kader sudah cukup banyak yang tahu tentang proses perjalanan dan perjuangan dalam rentang waktu sepanjang itu? 

Mari kita kilas balik sejarah IPNU sejak berdirinya hingga sekarang. Semoga dengan mengetahui sejarahnya lebih dalam, rasa kecintaan kita semakin kental.

24 Pebruari 1954/20 Jumadil Akhir 1373 H (Semarang) – Pendirian IPNU dimotori oleh M Sufjan Cholil (Jombang), H. Mustahal (Solo), dan Abdul Ghoni Farida (Semarang). Selanjutnya di sebut Assabiqunal Awwalun (Sebutan Untuk 3 Perintis IPNU). Perintisan IPNU ini dilakukan pada Konbes LP Ma’arif NU.

30 April-1 Mei 1954 (Solo) – Mengadakan Konferensi Segi Lima di Solo yang diikuti Yogyakarta, Semarang, Solo, Jombang, dan Kediri. Menghasilkan keputusan penting yakni bahwa organisasi berasaskan ahlussunah wal jamaah dan menunjuk M. Tholhah Mansoer sebagai ketua IPNU yang pertamaserta menetapkan Yogyakarta sebagai kantor pusat. Selain itu, juga memutuskan anggota IPNu hanya putra.

9 – 14 September 1954 (Surabaya) – IPNU mendapat pengakuan resmi sebagai bagian dari NU di Muktamar ke 20 Nu di Surabaya. Delegasi PP IPNU terdiri dari M. Sofyan Kholil, M. Najib Abdulwahab, Abdulgani Farida M. Uda, dan M. Asro yang dipimpin sendiri oleh ketua PP IPNU M. Tolchah Mansoer. Sidang gabungan Muslimat – Fatayat memutuskan bahwa harus ada wadah serupa IPNU untuk pelajar dan satri putri. Inilah cikal bakal IPPNU.

28 Februari – 5 Maret 1955 (Malang, Jawa Timur)  (Muktamar Pertama IPNU) IPNU telah meluas hingga Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta. Muktamar diikuti lebih dari 30 cabang dan undangan dari beberapa pesantren. Dihadiri oleh Presiden RI Ir. Soekarno, Wakil Perdana Menteri Zainul Arifin, Menteri Agama RI KH. Masykur. Sedangkan dari jajaran PBNU hadir Rois ‘Aam NU KH Abdulwahab Chasbullah, Ketua Umum Partai NU KH Dahlan, Ketua Umum PB Maarif NU KH Syukri Ghozali.

 Berikut ini Ketua Umum IPNU Terpilih, Sejak Kongres I (1955) hingga XVIII (2015):
caksyarif.my.id


Disusun oleh: Syarif Dhanurendra




Powered by Blogger.